Akibat Letusan Gunung Kelud

Masih seputar Abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, di Jawa Timur, menyebar sampai ke Kota Salatiga dan Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang, di Jawa Tengah, Jumat (14/2/2014) dini hari. Yulianto (30), warga Perumahan Idaman, Pendem, Kelurahan Ledok Salatiga, mengungkapkan hujan abu terlihat jelas di jalan-jalan perumahannya. "Semua tempat, ini jalan perumahan jadi warna putih tertutup abu sekitar satu sentimeter," ujar dia, Jumat pagi. Hendro, warga di kelurahan Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, mengatakan, dia baru menyadari ada hujan abu ketika melihat sepeda motornya dilapisi debu tebal. Sepeda motor itu dia parkir di teras rumah. "Jok motor vario saya penuh dengan debu, biasanya tidak pernah begini," kata Hendro.
Baik Yulianto maupun Hendro mengabarkan hujan abu masih terjadi di kedua wilayah itu. Matahari yang biasanya sudah bersinar hingga pukul 06.00 WIB belum terlihat sama sekali di kedua wilayah. Informasi mengenai hujan abu juga datang dari Bandungan dan Kota Ungaran, keduanya di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ketebalan abu tersebut bervariasi.
Gunung Kelud meletus pada Kamis pukul 22.50 WIB. Letusan ini disebut lebih besar daripada letusan pada 1991, baik dari ketinggian lontaran material vulkanik maupun sebaran area terdampak. Adapun letusan Gunung Kelud pada 2007 tidak bersifat eksplosif.
Dampak dari abu fulkanik ini sampai pulau bali dan yang mengarah ke barat sampai ke arah di Kebumen, Jawa Tengah yang berjarak 442 Km dari lokasi gunung. "Semalam hujan abunya tidak terasa. Pagi ini pukul 05.00 WIB pas buka pintu abu sudah menutupi pelataran dan atap rumah. Kira-kira tebalnya 3 Cm," kata warga Kebumen.